Asuransi karyawan menjadi salah satu layanan dari perusahaan untuk para pekerja yang bekerja di suatu perusahaan. Layanan ini mampu meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan. Bagaimana tidak, karyawan yang bekerja pada perusahaan tidak pusing memikirkan biaya rumah sakit ketika karyawan tersebut, atau mungkin anggota keluarganya memiliki masalah kesehatan dan harus berobat.
Namun saat ini asuransi karyawan hanya berlaku pada perusahaan yang sudah memiliki badan hukum, atau dalam kata lain perusahaan besar yang memiliki keuangan yang sudah mapan. Itupun hanya sebagian saja.
Asuransi Karyawan
Menawarkan asuransi kepada karyawan sebagai tunjangan karyawan umumnya merupakan salah satu langkah paling sederhana namun paling efektif yang dapat anda lakukan untuk memberi penghargaan kepada karyawan. Dengan memberikan jaminan kepada karyawan maka mereka secara moral akan bersemangat dalam bekerja.
Asuransi yang umumnya diikuti oleh perusahaan untuk karyawannya adalah asuransi kesehatan. Biasanya ketika perusahaan mengikuti program asuransi untuk karyawan mereka bekerjasama dengan lembaga asuransi swasta atau pemerintah. Perusahaan akan membayar premi asuransi setiap bulan kepada lembaga asuransi.

Ketika salah satu karyawan mengalami masalah kesehatan maka perusahaan tinggal melakukan klaim asuransi sehingga beban perawatan karyawan yang mengalami masalah kesehatan akan ditanggung oleh pihak lembaga asuransi.
Apakah perusahaan terbebani ketika harus membayar premi?
Seolah-olah perusahaan telah membayar premi setiap bulannya untuk karyawan. Namun sebenarnya mereka telah melakukan perhitungan yang rumit dan gaji yang di berikan kepada karyawan biasanya sudah terpotong setiap bulan untuk membayar premi asuransi. Atau jika tidak, maka perusahaan sudah mengatur pengeluaran tersebut pada pos beban karyawan. Dan itu sama saja.
Mengetahui Jumlah Beban Karyawan
Sebenarnya perusahaan dalam mengeluarkan pengeluaran untuk karyawan tidak hanya sebatas pada gaji saja. Ada banyak pos pengeluaran untuk karyawan yang di lakukan oleh perusahaan, seperti :
1. Pengeluaran Gaji
Tentukan berapa banyak anda habiskan untuk gaji setiap karyawan. Jika anda memiliki karyawan per jam, ini dapat dihitung dengan mengalikan jumlah total jam kerja dengan tarif per jam karyawan.
Jika anda membayar gaji, cukup kalikan jumlah karyawan anda.jika anda membayar tiap bulan, anda bisa mengalikan gaji tersebut dengan jumlah efektif karyawan masuk. Anda akan bisa mengetahui pengeluaran gaji karyawan semuanya dalam sebulan.
2. Pajak Penghasilan
Kalikan gaji yang anda bayarkan dengan tarif pajak gaji yang harus anda bayarkan. Misalnya pajak penghasilan adalah 3%, maka kalikan gaji salah sorang karyawan dalam satu bulan dengan angka 3%. Kemudian kalikan dengan jumlah karyawan. Anda sudah mengetahui total pengeluaran pajak penghasilan karyawan dalam sebulan.
3. Biaya Pendidikan
Untuk meningkatkan skill dan juga semangat kerja karyawan, terkadang perusahaan memerlukan aktifitas yang mendukung pendidikan ketrampilan karyawan seperti training, magang di perusahaan lain dsb. Program seperti ini juga menimbulkan pengeluaran bagi perusahaan.
4. Biaya Agenda Rutin Karyawan
Adakalanya perusahaan akan mengeluarkan biaya rutin untuk karyawan dalam periode waktu tertentu. Misalnya pengadaan seragam setahun sekali, refreshing karyawan setiap tiga bulan sekali dan sebaganya. Pengeluaran tersebut harus anda catat.
5. Biaya Sosial
Ketika salah satu karyawan terkena musibah seperti kematian salah satu anggota keluarga, tentu perusahaan akan memberikan santunan sekemampuan perusahaan. Anda bisa merencanakan pengeluaran pos ini meskipun pengeluaran ini tidak digunakan secara rutin atau bersifat insidental.
Setelah semua pengeluaran untuk karyawan di akumulasi dan akan ditemukan beban karyawan total dalam sebulan, maka akan bisa dilihat bagaimana keadaan perusahaan. Penghasilan kotor perusahaan setelah di kurangi biaya operasional, beban karyawan dan biaya-biaya lainnya tentu akan ditemukan laba perusahaan.
Dari laba tersebut perusahaan bisa memperkirakan apakah ia mampu mebayar premi setiap bulan atau tidak untuk asuransinya. Sebenarnya jika asuransi untuk karyawan dianggap sebagai sesuatu yang penting, sedangkan perusahaan merasa keberatan untuk membayar preminya, maka perusahaan bisa menyusun ulang pengeluarannya. Disinilah peran manajemen keuangan berada.

Hilangkan pengeluaran yang sekiranya tidak penting seperti seragam setiap tahun dengan mengganti pengadaan seragam setiap masuk kerja pertama kali. Namun dampaknya adalah karyawan tidak memiliki seragam setiap tahun.
Manfaat Asuransi Karyawan
Poin utama dari rencana asuransi kesehatan bagi karyawan adalah melindungi dan mendukung kesehatan dan kesejahteraan staf sehingga mereka dapat tetap menjadi bagian dari perusahaan anda yang aktif dan produktif. Tunjangan lain, seperti tunjangan keuangan atau tunjangan pendidikan, berguna bagi karyawan.
Akan tetapi asuransi kesehatan karyawan sering kali merupakan tambahan fasilitas dari perusahaan yang paling umum ditawarkan di seluruh dunia. Selain itu jika akan menambah tunjangan lain seperti pendidikan akan berpengaruh pada pengeluaran perusahaan. Namun setidaknya dengan adanya asuransi karyawan akan berimbas pada :
1. Meningkatkan Persaingan Pasar Tenaga Kerja
Perusahaan yang menawarkan asuransi kesehatan sebagai bagian dari paket tunjangan karyawan dapat menarik lebih banyak pelamar yang memenuhi syarat daripada mereka yang tidak. Tentu cara merekrut karyawan dengan memberikan informasi tunjangan, fasilitas atau manfaat dari perusahaan akan lebih menjadikan pelamar tertarik. Di sisi perusahaan hal ini akan menguntungkan karena mereka akan mendapatkan pelamar yang benar-benar kompeten.
2. Mengurangi Biaya Operasional
Asuransi juga menjadikan biaya operasional tetap rendah, karena karyawan pada umumnya lebih cenderung mengambil posisi lowongan pekrerjaan dengan gaji yang lebih rendah namun ada tunjangan asuransi kesehatan. Hal ini karena umumnya untuk mendapatkan polis asuransi kesehatan individu atau keluarga dari perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih murah daripada mendapatkan gaji tinggi dengan mengurus asuransi mandiri.
3. Biaya Asuransi yang Lebih Rendah
Perusahaan biasanya bisa mendapatkan tarif asuransi yang lebih murah daripada tarif individu. Semakin banyak orang yang ada pada program asuransi kesehatan kelompok, semakin rendah biaya asuransi kesehatan untuk setiap orang. Oleh karena itu, menguntungkan bagi pemilik perusahaan untuk memperluas cakupan keanggotaan karyawan pada asuransi.
4. Peningkatan Produktivitas dan Moral
Tenaga kerja yang sehat adalah tenaga kerja yang lebih produktif. Karyawan dengan asuransi kesehatan mengalami rasa tenang dalam bekerja. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa pekerja yang sehat tiga kali lebih produktif daripada mereka yang kesehatannya buruk.

Penutup
Asuransi karyawan, apabila perusahaan mampu untuk mengampunya tentu sangat dibutuhkan oleh karyawan. Saat ini memang ada BPJS Ketenagakerjaan yang siap membantu perusahaan untuk memberikan karyawannya layanan kesehatan. Namun di masa pandemi ini banyak perusahaan yang untuk sekedar melunasi premi asuransi karyawannya saja tidak mampu karena tekanan ekonomi.
Mungkin diperlukan formula yang tepat dari pengampu kebijakan jika terjadi pailit atau ketidakmampuan pembayaran premi pada suatu perusahaan, apakah akan dialihkan pada asuransi individu atau bisa diberhentikan dari keanggotaan. Karena ketika perusahaan tidak mampu membayar premi, tagihan pada perusahaan tetap berlanjut, dan itu menjadikan layanan kesehatan kepada karyawan terganggu.