Bagi manajemen perusahaan, memilih metode manajemen proyek adalah langkah awal yang sangat krusial dan menentukan bagaimana nasib proyek yang mereka tangani nantinya. Pasalnya, dengan metode manajemen yang tepat, efektivitas kerja tim bisa ditingkatkan secara optimal dan proyek bisa diselesaikan dengan maksimal.
Sebaliknya, tanpa metodologi yang tepat, tim yang tergabung dalam proyek tidak akan memiliki panduan terkait pendekatan apa yang hendak diaplikasikan. Efeknya, selain cara kerja yang cenderung tidak konsisten, hasil penyelesaian proyek pun bisa jadi tidak akan optimal.
Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan metode manajemen proyek tersebut dan mana metode yang paling cocok untuk diterapkan guna meningkatkan efektivitas pengerjaan proyek? Simak ulasannya!
Sekilas Tentang Metode Manajemen Proyek
Dalam pengertian singkat, metode manajemen proyek merupakan seperangkat praktek, prinsip dan juga teknik yang diaplikasikan guna merencanakan, melaksanakan dan juga mengelola proyek. Metodologi ini nantinya akan membantu manajer proyek untuk memimpin dan mengelola pengerjaan proyek sembari memberikan fasilitas untuk kolaborasi tim.

Di sisi lain, adanya project management ini akan menghadirkan lebih banyak manfaat bagi tim perusahaan, di antaranya:
- Tim pelaksana proyek akan memiliki pedoman yang paten terkait alur kerja mereka yang efektif untuk memberikan hasil pengerjaan yang lebih konsisten
- Manajer dan tim akan memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi kemungkinan masalah yang muncul sehingga solusi lebih cepat dicari
- Metodologi akan memudahkan manajer untuk menjelaskan pendekatan dan rincian proyek pada stakeholder
- Tim akan memiliki pemahaman yang lebih baik terkait cara menginvestasikan sumber daya yang lebih efektif dan efisien
- Permasalahan yang kerap muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek bisa dihindari dengan lebih maksimal
Selain beberapa poin di atas, metode manajemen proyek yang diterapkan juga akan memudahkan tim untuk beradaptasi dengan anggota lainnya. Dengan tim yang lebih solid, mereka memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan proyek baru.
Ragam Metode Manajemen Proyek untuk Pertimbangan Memilih
Seiring penerapan sistem manajemen karyawan serta adanya fakta bahwa tidak ada proyek yang sama persis, metode atau strategi manajemen proyek yang bsa diterapkan pun cukup beragam. Tentu saja, masing-masing metode memiliki pendekatan serta cara kerja yang berbeda meskipun tujuan utamanya adalah peningkatan produktivitas dan efektivitas.
Terkait metode manajemen proyek, adapun beberapa metode yang perlu dipelajari oleh seorang manajer proyek di antaranya adalah:
1. Metodologi Agile

Agile menjadi salah satu metode manajemen proyek yang cukup banyak diterapkan. Konon, metode ini lahir dari ketidakpuasan pada metodologi manajemen proyek tradisional yang cenderung linier.
Ketika metodologi manajemen proyek tradisional tidak bisa beradaptasi sesuai kondisi proyek, agile menawarkan cara kerja tim yang lebih fleksibel dan mudah dalam kolaborasi. Hal inilah yang mendasari metodologi agile cenderung diminati pada bisnis yang bergerak pada pengembangan produk.
2. Metodologi Kanban
Kanban adalah sebuah metode manajemen proyek yang berasal dari industri manufaktur. Metodologi ini merupakan cara pendekatan visual yang akan membantu pengelolaan alur kerja tim serta penempatan tugas agar lebih sesuai dan jelas.
Dalam metode ini, manajer proyek akan menjelaskan alur kerja secara terperinci pada kanban board. Tentu, selain seluruh tim bisa melihat penjelasan tersebut, berbagai hal yang terjadi pada pelaksanaan proyek, entah itu progres yang positif ataupun permasalahan proyek yang muncul bisa di-track dengan lebih mudah.
3. Metodologi Waterfall
Waterfall merupakan variasi dari pendekatan tradisional dalam manajemen proyek. Metodologi ini berisikan tentang tugas serta penyelesaian yang tersusun secara linier serta berurutan.
Artinya, dalam metodologi ini, setiap pekerjaan akan saling bergantung. Serta, salah satu tugas harus dipastikan selesai terlebih dahulu sebelum melangkah ke tugas berikutnya.
Bisa dikatakan jika metode manajemen proyek ini terkesan sangat simple. Namun, jika dilihat dari cara kerjanya, metode ini cukup efektif untuk memastikan tahapan pekerjaan selesai dengan baik dan tim terdorong untuk menjalin komunikasi yang maksimal selama proyek berlangsung.
4. Metodologi Scrum

Opsi metode manajemen proyek lain yang bisa diterapkan adalah metodologi scrum. Sekilas, metode ini sangat ideal ketika diaplikasikan pada tim pelaksana proyek yang terdiri tidak lebih dari 10 orang.
Dengan metodologi ini, pekerjaan nantinya akan dibagi menjadi siklus yang dikenal dengan istilah sprint. Seperti artinya, siklus kerja ini tidak berlangsung lama dan biasanya hanya sekitar satu hingga dua pekan saja.
Scrum merupakan metodologi yang cukup unik. Biasanya, metode ini diaplikasikan dalam pengembangan software. Meskipun, secara umum, metodologi scrum bisa diterapkan dalam semua industri bisnis.
5. Metodologi CPM
Metodologi CPM atau Critical Path Method merupakan opsi metode yang cukup efektif untuk membangun model proyek secara terperinci. Nantinya, manajer bisa mencatat semua aktivitas dalam struktur rincian kerja, termasuk lama durasi kerja hingga solusi jika terdapat permasalahan yang muncul.
Dengan metodologi ini, manajer bisa menguraikan tugas masing-masing tim dengan lebih jelas. Hanya saja, tentu, dalam metode ini, seorang manajer akan dituntut untuk memberikan pengawasan yang ekstra karena apabila salah satu proyek tertunda, maka proyek lain pun akan turut tertunda.
Biasanya, metodologi CPM diaplikasikan pada proyek dengan skala kecil hingga menengah. Metode ini kurang cocok digunakan pada proyek skala besar karena semakin besar proyek, maka semakin susah mengambil keseluruhan data untuk membuat diagram dan memahaminya.
6. Six Sigma

Dikenalkan pada pertengahan tahun 1800-an oleh engineer Motorola, six sigma menjadi metode yang cukup populer hingga kini. Metode untuk manajemen proyek ini bekerja dengan cara meningkatkan kualitas serta mengidentifikasi apa yang sekiranya tidak berfungsi pada proyek.
Metodologi akan menerapkan standar mutu, statistik yang empiris serta menggunakan tenaga yang benar-benar ahli di bidang yang diperlukan. Tidak hanya memahami apa itu project management, tim yang ditunjuk harus membuktikan kualitas dirinya melalui kinerja optimal yang terus-menerus.
Tentu, selain beberapa poin di atas, masih ada beberapa metode manajemen proyek lain yang bisa dijadikan pertimbangan. Namun, setidaknya, keenam metode tersebut merupakan opsi yang paling populer dan banyak diaplikasikan.
Tingkatkan Manajemen Proyek agar Lebih Profesional bersama Catalitics!
Adanya beragam metode project management memang akan memudahkan Anda sebagai manajer proyek untuk memilih mana metodologi yang tepat. Hanya saja, untuk menemukan metodologi yang paling efektif, Anda dituntut untuk memiliki pengetahuan yang mendalam dan kemampuan merumuskan alur kerja yang lebih efektif.
Nah, Catalitics siap menjadi mitra Anda untuk meningkatkan manajemen proyek agar lebih profesional. Sebagai HR konsultan profesional, kami akan memberikan lebih banyak insight tentang pemilihan metode manajemen proyek yang tepat demi pengembangan bisnis yang lebih optimal!