Banyak skema modal usaha yang bisa digunakan ketika akan memulai sebuah usaha. Sebagian skema permodalan tersebut biasanya melibatkan orang lain atau lembaga untuk mengumpulkan modal baik secara individual atau permodalan bersama. Namun skema permodalan bootstrap adalah skema permodalan yang dijalankan secara mandiri tanpa melibatkan pihak lain.
Sebagaimana strategi permodalan lainnya. Skema permodalan bootstrap juga memiliki keuntungan maupun kerugian. Pada artikel kali ini Bisnis Note akan memberikan penjelasan rinci mengenai permodalan skema bootstrap.
Apa Itu Bootstrapping?
Bootstrap merupakan skema permodalan dalam suatu usaha kecil yang mengacu pada proses menggunakan keuangan sendiri dan sumber daya untuk membangun dan menumbuhkan perusahaan baru.
Pengusaha kecil yang menggunakan skema permodalan bootstrap mengandalkan pendapatan dan tabungan pribadi untuk mendapatkan modal usaha. Selain itu mereka juga menerapkan biaya operasi serendah mungkin dan perputaran yang cepat dan terkadang hanya menerima penjualan tunai saja.
Sebagian besar perusahaan start up masih mengikuti jalan menuju pertumbuhan dengan skema permodalan bootstrap. Mungkin karena tidak ada alternatif permodalan lain yang tersedia, atau karena lebih leluasa dalam kontrol dan kemandirian dibandingkan melibatkan pihak lain dalam permodalan usaha.
Beberapa perusahaan berkelas di dunia seperti Apple, Facebook, Hewlett-Packard, MailChimp, Microsoft, Oracle berbagai perusahaan yang telah memiliki nama besar lainnya pada awalnya membuka usaha dengan skema permodalan bootstrap.
Kelebihan dan Kelemahan Skema Permodalan Bootstrap
Seperti halnya semua strategi dan skema permodalan lainnya, straategi bootstrap memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian. Inilah diantaranya :
Kelebihan Bootstrap
Dengan menggunakan dana sendiri, tentu besarnya dana juga terbatas. Dengan demikian Anda dituntut untuk menjalankan bisnis yang efisien, gesit, dan ramping. Anda menjadi lebih bisa berhemat dan tidak mentolerir pemborosan dan pengeluaran yang tidak perlu dalam bertahan dan berkembang.
Anda bisa lebih memiliki kendali penuh atas kepemilikan perusahaan Anda. Berbagai skema permodalan yang melibatkan pihak lain hampir selalu meminta Anda memberi mereka ekuitas di perusahaan Anda sebagai syarat kesediaan mereka untuk berinvestasi di startup Anda.
Dengan menggunakan skema bootstrap untuk perusahaan Anda dan tidak mengambil pendanaan eksternal, maka sebenarnya Anda memastikan bahwa kepemilikan perusahaan yang Anda rintis adalah benar-benar milik Anda dan selama Anda tidak melibatkan pendanaan eksternal, kemungkinan untuk berbagi dalam kepemilikan menjadi tidak mungkin.
Dengan pendanaan bootstrap dan ternyata Anda berhasil, maka hal ini akan membeirkan keyakinan kepada orang lain bahwa Anda benar-benar mampu mengembangkan bisnis. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk kemudahan mencari pendanaan di masa depan.
Dengan kemandirian, maka Anda melatih mental Anda sendiri. Anda menjadi dituntut untuk kuat dan bertahan dalam segala resiko kegagalan. Sifat tahan banting pada diri Anda akan terasah dengan baik.
Kelemahan Bootstrap
Dalam situasi tertentu, mungkin sangat sulit bagi perusahaan rintisan untuk tumbuh dan berkembang hanya dengan menggunakan metode bootstrap. Hal ini dikarenakan pendanaan skema bootstrap untuk permodalan hanya mengandalkan modal seadanya.
Ketika Anda mendapatkan modal dari eksternal, baik itu program pemerintah atau swasta, capital ventura, atau pendanaan lain biasanya akan disertai dengan bimbingan. Pemodal dari kalangan pengusaha yang mapan biasanya akan memberikan panduan dan bimbingan. Jika Anda menggunakan modal sendiri, maka Anda akan melewatkan kesempatan ini.
Seorang yang menggunakan skema permodalan bootstrap biasanya akan menginvestasikan uangnya sendiri dan mungkin uang teman dekat dan kerabatnya. Jika terjadi kegagalan maka ia akan menanggungnya sendiri. Sedangkan jika menggunaakn pemodal eksternal dengan sistem bagi hasil misalnya, ketika terjadi kerugian akan ditanggung bersama.
Strategi Bootstrap dalam Memulai Usaha
Namun apakah dengan metode permodalan bootstrap, bisnis akan susah maju?
Belum tentu. Seperti yang sudah di ulas sebelumnya bahwa banyak perusahaan besar saat ini awalnya menggunakan skema bootstrap dalam pendanaan permodalan. Saat ini mereka benar-benar membesar dan sukses.
Karena itu ketika Anda memutuskan memilih skema permodalan bootstrap, sebaiknya mempertimbangkan hal ini.
1. Validasi Ide Bisnis
Aspek pertama dari keberhasilan bootstrap startup Anda adalah Anda perlu mengidentifikasi dan memvalidasi apakah produk Anda yang menjadi solusi? Seperti apa solusi yang pealnggan inginkan? Apa tolok ukur keberhasilan produk Anda?
Buat kampanye iklan percobaan dan ukur hasilnya. Anda bisa mencobanyak dengan membuat landing page yang murah namun efektif yang menyajikan proposisi nilai unik dan memungkinkan pengunjung untuk mendaftar atau bahkan memesan produk Anda.
2. Kerja Keras
Anda bisa bergabung dengan jaringan pengusaha dan membicarakan bisnis Anda di hadapan mereka. Anda bisa mendapatkan banyak masukan dari orang yang berpengalaman. Selain itu Anda bisa mendapat penilaian tentang bisnis Anda mengenai kelayakannya, prospek di masa depan dan pelajaran lain yang tentunya gratis.
Konon start upa menggunakan skema modal bootstrap akan memunculkan wirausahawan yang bagus. mereka antusias, bersemangat, dan tak kenal lelah. Mereka tidak menyerah pada impian mereka dan mereka tidak pernah berhenti belajar. Mereka juga akhirnya belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri di sepanjang jalan dan akhirnya mendapatkan lebih banyak hal.
Pengusaha dengan modal bootstrap mengharuskan ia bangun lebih awal, menghabiskan hari lebih lama di tempat kerja. Mereka yang beroperasi dengan modal kecil tentu tidak mampu untuk menyewa tim penjualan atau pemasaran. Bahkan mereka tidak menggunakan jasa admin sosmed.
Sebaliknya, mereka harus melakukan semuanya sendiri setidaknya selama tahap awal startup mereka berjalan. Investasikan waktu untuk mempelajari penjualan, pemasaran, rekrutmen, akuntansi, praktik bisnis umum, dan sebagainya.
3. Fokus pada Keuntungan
Banyak orang menekankan betapa pentingnya bagi startup yang menggunakan skema permodalan bootstrap untuk fokus menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan siklus konversi pendek, yaitu, proses yang memungkinkan setiaprupiah akan kembali ke bisnis Anda dan bisa diputar kembali untuk investasi.
Perusahaan dengan modal bootstrap tidak mampu melakukan marketing “pembakaran modal” yang populer dialakukan oleh eberapa start up. Mereka harus menghasilkan uang, jika mereka ingin bertahan hidup. Keuntungan yang mereka hasilkan adalah yang nantinya mendanai bisnis. Dan karena itu, erputaran uang harus cepat dan tentu saja cepat manghasilkan.
4. Berpikir Cerdas dan Visioner
Pengusaha hebat harus memiliki keberanian untuk mengejar ide-ide besar. Mereka bersedia menempatkan diri mereka di luar zona nyaman, bahkan sekedar untuk dilihat berbeda.terkadang sesuatu berbeda memberikan nilai lebih di masa mendatang.
Seperti apa yang dikatakan Kurt Cobain, “mereka menertawakanku karena aku berbeda, sedangkan aku menertawakan mereka karena mereka semuanya sama”. Memang ketika Kurt hadir dengan musik Grunge di tengah himpitan musik meal, semua orang memandangnya aneh.
Namun kelak ketika anak muda lebih menyukai sesuatu yang sederhana, easy listening dan tidak bertele-tele dalam penampilan maka musik grunge naik panggung dan melibas keberadaan genre metal. Itulah berpikir visioner. Pastikan Anda mengetahui atau paling tidak bisa mengindra bahwa dengan cara yang Anda gunakan bisnis Anda di masa depan akan melejit.
Penutup
Bootstrap adalah pilihan tepat bagi Anda yang berpikir visioner dan penuh keberanian. Dengan kemandirian yang Anda miliki, Anda akan memiliki kebebasan dalam menentukan langkah dalam menjalankan bisnis Anda. Namun perlu persiapan dan mental yang kuat untuk memulainya. Apakah Anda sudah siap menjadi seorang bootstrapper?