Anda pelaku bisnis? Apakah Anda sudah mengetahui apa itu bisnis life cycle? Jika belum, ulasan ini bisa jadi salah satu solusi bagi Anda. Bisnis life cycle menjadi salah satu pengetahuan dasar bagi setiap pelaku bisnis atau usaha. Memahami bisnis life cycle dapat membantu Anda mempertahankan bisnis Anda.
Apa Itu Bisnis Life Cycle?
Mari pahami apa itu bisnis life cycle di sini. Secara harfiah, bisnis life cycle dapat diartikan sebagai siklus hidup bisnis. Secara istilah, bisnis life cycle bermakna tahap-tahap tumbuh kembang sebuah perusahaan dari awal hingga akhir. Bisnis life cycle berperan penting untuk membuat operasional dan keuntungan bisnis optimal.
Apa Saja Tahapan dalam Bisnis Life Cycle?
Secara umum, ada empat (4) tahapan dalam bisnis life cycle yang biasanya dilalui oleh sebuah perusahaan. Adapun keempat tahap tersebut adalah permulaan (start up), pertumbuhan (growth), pendewasaan (maturity), dan akhir (decline). Mari bahas keempat tahap tersebut secara lebih rinci.
1. Tahap Permulaan (Start Up)
Tahap permulaan adalah tahap pertama yang harus dilewati oleh bisnis atau perusahaan apapun. Tahap ini bisa dibilang cukup menantang. Dalam tahap ini, Anda akan mengorbankan banyak modal usaha dan waktu dalam tahap ini. Namanya juga memulai bisnis. Pengorbanannya akan cukup banyak.
Pada tahap start up, pengetahuan Anda mengenai bisnis masih bisa dibilang dangkal. Anda perlu banyak belajar pada tahap ini. Jangan lupa untuk menurunkan ekspektasi mengenai keuntungan. Mungkin Anda akan mendapatkan keuntungan, tapi tetap saja ada bayang-bayang kerugian dan kesulitan yang mengikuti Anda.
Untuk meningkatkan potensi kesuksesan, sebaiknya Anda mencurahkan waktu untuk meneliti dan meningkatkan gagasan Anda. Jangan bosan untuk selalu melakukan riset dan membuat target/tujuan. Pastikan target Anda terukur, spesifik, dan bisa digapai. Luaskan juga jaringan Anda untuk mendapat investor.
Setelah mendapatkan investor dan jaringan yang luas, sudah saatnya Anda meluncurkan usaha yang Anda miliki. Waktu yang Anda tempuh untuk mencapai tahap ini mungkin berbeda dengan pemilik usaha lainnya. Tidak apa-apa. Setiap orang punya masanya sendiri-sendiri. Bersiap-siaplah untuk itu!
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Anda memasuki tahap kedua saat Anda sudah mencapai tujuan yang Anda tetapkan di tahap start up. Namun perlu Anda ketahui, tahap pertumbuhan yang dicapai suatu perusahaan bisa saja berbeda dengan perusahaan lain. Ada yang mendapatkan keuntungan besar, ada juga yang mendapatkan keuntungan kecil. Tidak apa-apa!
Yang jelas, pasar dan masyarakat mulai mengenal perusahaan Anda pada tahap ini. Terlepas dari apapun yang Anda dapatkan, apakah itu keuntungan, atau kerugian. Laba yang diperoleh bisa saja besar atau kecil. Anda akan mulai memahami alur pasar, mengenal selera pasar, dan mengetahui bagaimana pasar merespon Anda.
Anda perlu mewaspadai hadirnya kompetitor atau pesaing saat Anda berada di tahap ini. Anda bisa menyikapinya dengan menguatkan posisi produk Anda di mata pasar dan pelanggan. Anda juga perlu menguatkan sistem dan melebarkan jaringan bisnis Anda di tahap ini. Dengan begitu, bisnis bisa lebih stabil.
Berikut beberapa ciri tahap pertumbuhan. Pertama, kesadaran akan produk akan meningkat. Kedua, biaya pemasaran cenderung berkurang. Ketiga, perusahaan memperoleh keuntungan (bisa besar, bisa juga kecil). Keempat, pangsa pasar mulai tumbuh. Kelima, persaingan bisnis juga ikut tumbuh.
3. Tahap Pendewasaan (Maturity)
Saat produk dan usaha Anda mulai diterima oleh pasar, Anda sudah mulai memasuki tahap ketiga yaitu pendewasaan (maturity). Tahap ini juga sering menjadi tahap yang paling lama dilalui. Tahap ini ditandai dengan pencapaian penjualan tertinggi, tapi persaingan juga semakin tinggi dibanding sebelumnya.
Secara umum, tahap pendewasaan mencakup tiga (3) fase yang berlangsung secara bergantian. Fase pertama adalah growth maturity. Dalam fase ini, channel penjualan aktif secara keseluruhan sehingga distribusi semakin dewasa dan pertumbuhan penjualan menurun.
Fase kedua adalah stable maturity di mana penjualan tidak berkembang. Hal ini disebabkan oleh pasar yang jenuh dan target konsumen sudah terpenuhi. Fase ketiga adalah decaying maturity. Pada tahap ini, penjualan cenderung menurun karena adanya produk pengganti sehingga pelanggan beralih ke produk lain.
Cermati dan antisipasi beberapa hal berikut pada tahap ini. Pertama, sales peak atau titik jenuh penjualan tertinggi. Kedua, laba atau profit yang stagnan. Ketiga, channel atau saluran distribusi sudah aktif seluruhnya. Keempat, ketatnya persaingan pasar. Terakhir, segmen tidak berkembang dan konsumen mulai jenuh.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Pada titik ini, Anda dan perusahaan sudah melalui banyak lika-liku. Anda tentunya sudah menerapkan banyak pembaruan atau manuver dalam strategi pemasarannya. Namun tentu saja tahap penurunan sudah menjadi keniscayaan bagi sebuah bisnis life cycle. Jika Anda tidak mampu beradaptasi, bisnis Anda akan selesai. Tamat.
Maka dari itu, pengusaha harapnya mampu beradaptasi ketika melewati tahap ini. Berikut beberapa tanda-tanda yang bisa Anda antisipasi saat berada pada tahap penurunan. Pertama adalah niche loyalty. Niche artinya sektor pasar yang menjadi target utama Anda. Waspadalah jika hanya tersisa mereka yang loyal.
Kedua adalah profit dan nilai penjualan yang menurun atau bahkan jatuh. Ciri ketiga adalah weak product-market fit. Artinya, loyalitas pelanggan yang mau memasarkan produk Anda melemah. Tanda keempat adalah mengecilnya pangsa pasar. Keempat ciri tersebut menjadi sinyal bagi Anda untuk segera beradaptasi pada bisnis Anda.
Demikian empat (4) bisnis life cycle atau siklus hidup bisnis yang penting diketahui semua pelaku bisnis. Begitu juga dengan Anda. Memahami empat tahap tersebut dapat membantu Anda mengatasi potensi masalah bisnis dan membuat rencana masa depan. Sehingga Anda dapat mengambil langkah yang tepat dalam bisnis.
Namun Anda perlu menyadari bahwa bisnis menjadi salah satu hal yang paling dinamis. Segala sesuatunya bisa terjadi, segala sesuatunya bisa berbeda. Maka, penting bagi Anda untuk memiliki sikap yang mudah beradaptasi dan fleksibel. Miliki tim yang kuat dan berhati-hati dalam mengelola keuangan.
Demikian sedikit ulasan mengenai bisnis life cycle atau siklus hidup sebuah bisnis. Pengusaha, apapun ranah dan seberapapun besar cakupan usahanya, perlu merencanakan bisnisnya sebaik mungkin. Persiapkan yang terbaik untuk kemungkinan terburuknya. Semoga bermanfaat. Simak ulasan lainnya di sini!