Di tengah ramainya orang mencari peluang bisnis secara online. Nyatanya, melakukan budidaya di rumah masih menjadi peluang yang tidak kalah menjanjikan, contohnya budidaya maggot rumahan.
Bagi Anda yang belum tahu, maggot merupakan larva yang berasal dari lalat, terutama jenis lalat hitam. Secara sederhana, maggot ini sering juga disebut dengan belatung. Meski terdengar menggelikan atau bahkan menjijikkan, nyatanya hewan kecil ini bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan besar.
Nah, untuk Anda yang penasaran dan tertarik untuk mencoba budidaya maggot rumahan, yuk simak dulu informasinya di bawah ini.
Cara Budidaya Maggot Rumahan, Cocok Untuk Pemula

Semakin ke sini, peluang untuk mendapatkan cuan semakin besar dan semakin banyak bidangnya. Jika sebelumnya budidaya hewan hanya berpatok pada unggas atau hewan ternak saja, kini hewan seperti maggot pun memiliki target pasarnya tersendiri.
Untuk Anda yang tertarik untuk budidaya maggot rumahan tapi belum tahu caranya, yuk simak tahapan-tahapannya di bawah ini.
1. Menyiapkan Kandang
Tidak berbeda dengan memelihara atau membudidayakan hewan lainnya, budidaya maggot juga membutuhkan kandang. Kabar baiknya, Anda tidak perlu menyiapkan tempat atau kandang yang lebar, sebab kandang dengan ukuran 3x2x2 meter saja sudah bisa menampung puluhan ribu larva.
Bahan yang dibutuhkan pun cukup sederhana, yakni bisa menggunakan kayu atau bambu saja, baru kemudian dilapisi oleh jaring. Umumnya, mereka yang akan berbudidaya hewan ini akan membuat sendiri kandangnya.
2. Membeli Telur
Jika kandang untuk budidaya maggot rumahan sudah jadi, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah membeli bibit atau telur maggot. Biasanya, para pemula akan membeli pupa yang kemudian akan tumbuh menjadi lalat dan bertelur.
Harga pupa ini masih bisa dikatakan cukup terjangkau, yakni sekitar Rpp. 150.000 saja untuk satu kilonya. Selain itu, Anda juga bisa membeli telur lalat tadi dengan harga mulai dari Rp. 5.000an saja untuk tiap gramnya. Dari satu gram telur, bisa menghasilkan hingga 3 kg maggot.
3. Menyiapkan Kotak Untuk Telur Menetas
Kalau sudah membeli telur, tentu Anda juga harus menyiapkan tempat untuk telur itu menetas nantinya. Bahan yang paling umum untuk membuat kotak ini adalah kardus atau triplek, bisa Anda sesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Untuk ukuran, Anda juga bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan masing-masing. Jika masih pemula, tidak perlu membuat kota terlalu besar. Jika sudah mulai berjalan, baru sebaiknya Anda mengembangkan budidaya ini termasuk dengan ukuran kandang dan kotak yang digunakan.
4. Mulai Menyiapkan Biopond
Bagi yang belum tahu, biopond merupakan media yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan larva. Biopond ini biasanya terbuat dari bak plastik ataupun kayu. Jika sudah dibuat, maka selanjutnya Anda tinggal mengisikan tanah ke dalamnya.
Selanjutnya, jika telur yang ditaruh di kotak penetasan tadi sudah menetas, maka Anda tinggal memindahkannya ke biopond ini. Hal ini penting agar larva yang sudah menetas tidak akan mengganggu telur yang belum menetas.
5. Menyiapkan Pakan
Langkah terakhir untuk budidaya maggot rumahan tentu saja menyiapkan pakannya. Maggot lalat hitam atau BSF biasanya memakan sampah organik yang berasal dari rumah tangga seperti sisa sayur. Potong kecil-kecil atau cacah sampah dapur tersebut, dan langsung berikan pada maggot.
Biasanya, 15 ribu larva akan membutuhkan setidaknya 2 kg pakan yang berasal dari sampah organik untuk kurun waktu 24 jam. Cukup banyak bukan? Itu sebabnya, Anda harus bisa menyiapkan pakan tersebut setiap harinya agar budidaya ini bisa berhasil.
Benarkah Budidaya Maggot Menguntungkan?

Sampai saat ini, sebagian dari Anda mungkin masih merasa ragu dengan budidaya maggot rumahan ini. Tak perlu merasa sungkan, karena kekhawatiran tersebut sangat masuk akal dan manusiawi.
Maggot sendiri mampu mengubah material organik menjadi biomassa. Hal ini membuktikan bahwa maggot bisa memberikan manfaat dan keuntungan bagi manusia, maka orang yang mencari atau membutuhkan maggot tidak sedikit.
Selain itu, perlu dipahami pula bahwa larva yang akan dibudidayakan bukanlah larva yang berbahaya atau membawa penyakit. Malah sebaliknya, larva ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan pakan alami.
Dalam skala yang tidak terlalu besar, maggot akan dijual sebagai pakan ternak, umpan pancing dan lain sebagainya. Jadi, sudah ada target pasar yang menanti meskipun budidaya yang Anda lakukan masih dalam skala rumahan.
Selain itu, jangan lupakan pula bahwa budidaya maggot bukanlah budidaya yang membutuhkan modal usaha besar, jadi siapa saja bisa mencoba dan melakukannya.
Tantangan Dalam Budidaya Maggot Rumahan

Meski terdengar cukup sederhana, namun tentu saja budidaya maggot tidak berbeda dengan budidaya lainnya yang memiliki tantangan tersendiri. Bagi sebagian besar para pelaku, tantangan paling besar budidaya maggot rumahan adalah musim penghujan.
Sebab, tanpa matahari maggot akan sulit untuk bertahan hidup dan kemudian mati. Itu sebabnya, tidak sedikit pelaku budidaya yang mengurangi atau bahkan meninggalkan budidaya maggot semantara waktu ketika musim penghujan tiba.
Nah, itulah beberapa informasi tentang budidaya maggot rumahan, salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk beberapa tahun ke depan. Perlu diingat, bahwa setiap bisnis memiliki tantangan dan target pasarnya tersendiri.
Jadi, tugas Anda adalah mulai menganalisis pasar agar mendapatkan target pasar yang sesuai dan menemukan cara terbaik untuk bisa melewati tantangan yang dihadapi.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba budidaya maggot rumahan dengan skala kecil? Selamat mencoba dan semoga sukses.