7 Fungsi Manajemen Produksi yang Penting untuk Kelangsungan Sebuah Perusahaan

Banyak aspek yang mesti diperhatikan dalam pengelolaan sebuah perusahaan. Salah satunya adalah manajemen produksi yang mencakup beragam aktivitas produksi. Fungsi manajemen produksi adalah mengelola proses produksi barang maupun jasa dengan efektif dan efisien.

Apabila suatu perusahaan mampu mengelola proses produksi dengan baik, maka mereka akan mampu bertumbuh secara optimal. Selain itu, perusahaan juga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan memastikan bahwa bisnisnya dapat berlangsung dengan optimal.

Lantas, apa saja fungsi dari manajemen produksi bagi perusahaan secara lebih detail? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Fungsi Manajemen Produksi untuk Perusahaan

Manajemen absensi karyawan dibutuhkan untuk perusahaan. Sumber Unsplash
Fungsi manajemen produksi, Sumber: Unsplash

Mari simak informasi mengapa suatu perusahaan harus menerapkan manajemen produksi dengan baik? Ini dia beberapa alasannya:

1. Sebagai Perencanaan Produksi

Fungsi manajemen produksi yang pertama adalah dalam merencanakan proses produksi. Ini merupakan tahap di mana semua langkah yang dibutuhkan harus direncanakan terlebih dahulu. 

Mulai dari produk apa yang akan diproduksi, kapan waktunya, berapa jumlahnya, serta bagaimana proses produksinya. Proses ini juga nantinya akan mendukung budget marketing plan.

Dengan melakukan perencanaan produksi, maka perusahaan akan mampu memastikan bahwa sumber daya yang dimilikinya cukup dalam memenuhi kebutuhan pasar. Nah, ada beberapa unsur dalam perencanaan produksi, seperti:

  • Menentukan target produksi berdasarkan pada anggaran, permintaan pasar, serta sumber daya yang tersedia.
  • Memakai data historis dan tren pasar dengan tujuan memprediksi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan di masa mendatang.
  • Menentukan waktu yang dibutuhkan pada semua tahap produksi agar produk dapat terselesaikan sesuai tenggat waktu.

2. Sebagai Pengorganisasian Produksi

Jika tahap perencanaan telah selesai, maka selanjutnya, perlu dilakukan pengorganisasian produksi. Contoh manajemen produksi yang satu ini berkaitan dengan pengaturan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, serta fasilitas yang lain supaya dipakai dengan optimal.

Ada beberapa langkah dalam mengorganisasikan proses produksi, seperti:

  • Membagi proses produksi dalam beberapa tahap serta menentukan orang yang bertanggung jawab pada setiap tahap.
  • Mengalokasikan sumber daya dengan efektif dan efisien sehingga terhindar dari pemborosan.
  • Memastikan semua bagian di perusahaan, mulai dari produksi, pemasaran, hingga distribusi saling sinkron.

3. Sebagai Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi, Sumber: pexels.com
Pengendalian produksi, Sumber: pexels.com

Dalam fungsi manajemen produksi, pengendalian adalah tahap yang sangat penting karena memastikan proses produksi berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Pengendalian tersebut meliputi identifikasi masalah, pemantauan kerja, serta mengambil tindakan korektif.

Dalam pengendalian produksi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, meliputi:

  • Pemantauan output produksi apakah telah sesuai dengan standar yang sudah ditentukan atau belum.
  • Mengidentifikasi perbedaan dari rencana produksi dan realisasinya.
  • Pengambilan langkah atau problem solving dari masalah yang muncul seperti meningkatkan pelatihan karyawan dan memperbaiki mesin rusak.

4. Mengawasi Kualitas Produk

Selanjutnya, kualitas produk yang baik tentu saja memiliki pengaruh yang sangat besar untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, Imbasnya, ini juga akan berpengaruh pada reputasi perusahaan. Maka dari itu, mengawasi kualitas produk atau jasa merupakan hal yang sangat penting pada manajemen produksi.

Beberapa aspek dalam pengawasan kualitas produk dan jasa meliputi:

  • Penentuan standar kualitas dari produk.
  • Inspeksi dan uji coba yang artinya, harus dilakukan pemeriksaan di semua tahap produksi sehingga produk bisa dipastikan telah memenuhi standar kualitas.
  • Meningkatkan proses dengan memperbaiki proses produksi yang kurang efisien sehingga menghasilkan produk yang cacat.

5. Sebagai Pengelolaan Biaya Produksi

Biaya penyusutan, Sumber: pexels.com
Biaya produksi, Sumber: pexels.com

Manajemen produksi juga berfungsi untuk mengelola biaya produksi tanpa harus mengorbankan kualitas layanan. Dalam manajemen biaya produksi, harus melibatkan perencanaan, pemantauan, serta pengendalian pengeluaran yang berhubungan dengan proses produksi.

Disamping memaksimalkan manajemen keuangan, agar biaya produksi bisa dikelola dengan baik, maka ada beberapa strategi yang perlu dilakukan, seperti:

  • Menggunakan teknologi yang modern agar bisa meningkatkan produktivitas serta mengurangi pemborosan.
  • Mendapat bahan baku dengan harga yang paling terjangkau tetapi kualitasnya baik dengan cara menjalin relasi dengan supplier.
  • Mengurangi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan pada berbagai tahapan produksi.

6. Untuk Mengelola Inventaris

Inventaris (stok bahan baku serta barang jadi) merupakan hal yang tidak kalah penting pada proses manajemen produksi. Pengelolaan inventaris yang kurang baik bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok hingga berimbas pada kerugian finansial. Dalam mengelola inventaris, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Memastikan semua barang keluar masuk dari gudang dicatat secara akurat.
  • Menggunakan data permintaan agar bisa menentukan jumlah stok yang paling ideal.
  • Menggunakan prinsip FIFO (First In, First Out) dalam rotasi stok sehingga terhindar dari stok tidak terpakai atau bahkan kadaluarsa.

7. Sebagai Proses Inovasi pada Proses Produksi

Tantangan dalam menjalani pekerjaan sampingan, Sumber: pexels.com
Inovasi dalam proses produksi, Sumber: pexels.com

Agar produk bisa bertahan pada pasar yang semakin kompetitif, maka perusahaan harus selalu melakukan inovasi. Pada manajemen produksi, inovasi bisa berupa pengenalan produk baru, teknologi baru, hingga perbaikan proses produksi yang sudah tersedia sebelumnya. Beberapa contoh inovasi pada manajemen produksi meliputi:

  • Penggunaan analisis data serta AI (Artificial Intelligence) untuk bisa memprediksi pasar serta meningkatkan proses produksi.
  • Pemakaian praktik produksi yang ramah lingkungan untuk menarik perhatian pasar yang peduli pada produksi berkelanjutan.
  • Mengadopsi mesin otomatis atau robot supaya lebih efisien dan mengurangi human error.

Kesimpulan

Agar perusahaan bisa berjalan dengan baik, maka tugas manajemen produksi harus dimaksimalkan. Mulai dari proses perencanaan, hingga proses inovasi. Sehingga, tidak hanya menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, perusahaan juga bisa bertahan di tengah banyaknya persaingan yang semakin ketat.

Demikian penjelasan mengenai fungsi manajemen produksi. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment