Segala sesuatu punya prosesnya masing-masing. Dan segala sesuatu yang berproses juga memiliki tahapannya masing-masing. Tidak terkecuali dalam hal bisnis. Ya, bisnis memiliki proses dan tahapan bisnis yang perlu untuk dipahami oleh semua pelaku bisnis.
Dengan memahami bagaimana proses bisnis berlangsung, sekaligus bagaimana tahapan bisnis berjalan, Anda sebagai pelaku usaha maupun calon pelaku usaha setidaknya bisa melakukan persiapan bisnis dengan lebih matang. Begitu juga dalam proses bisnis itu sendiri hingga langkah-langkah antisipatif terhadap segala hal yang mungkin terjadi.
Lalu seperti apa gambaran proses bisnis dan juga tahapan bisnis yang umumnya terjadi dan dialami oleh hampir semua pelaku bisnis di dunia? Simak dan temukan jawabannya di ulasan berikut.
Memahami Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas terstruktur yang melibatkan berbagai sumber daya untuk menghasilkan output bisnis baik berupa barang maupun jasa sesuai dengan kebutuhan pasar. Lalu apa manfaat proses bisnis? Tentu saja manfaatnya besar sekaligus menentukan apakah sebuah bisnis bisa berjalan dengan baik atau tidak.
Pemahaman terhadap proses bisnis akan memberikan Anda arah dan gambaran perencanaan bisnis yang baik dan matang. Mulai dari proses bisnis yang utama, proses manajemen, sampai dengan proses bisnis yang sifatnya pendukung.
Proses utama seperti halnya proses produksi barang, jasa, penjualan, pembelian, sampai dengan proses pemasaran. Proses manajemen meliputi proses perencanaan, pengarahan, hingga proses evaluasi. Sedangkan proses pendukung sifatnya menyesuaikan.
Tahapan Bisnis yang Umumnya Terjadi
Salah satu tanda sehat tidaknya sebuah bisnis berprogres tidaknya sebuah bisnis dari satu tahapan ke tahapan bisnis berikutnya. Dengan kata lain tidak stagnan. Untuk itu berikut ini tuujuh tahapan bisnis yang umumnya terjadi.
1. Tahap Terbentuknya Ide Bisnis
Tahap ini merupakan tahap terpenting dari keseluruhan tahapan bisnis. Bagaimana tidak, semua tahapan bertolak dari tahapan ide. Mulai dari seorang Jeff Bezos, Warren Buffett, sampai dengan para penjual nasi bungkus tradisional sekalipun, semuanya berangkat dari ide bisnis.
Ide bisnis sendiri bisa muncul dari setidaknya dua kebutuhan. Kebutuhan maupun keinginan pasar. dan yang kedua kebutuhan maupun keinginan Anda terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan pribadi. Oleh karena itu, jika Anda butuh ide bisnis, coba pahami dan analisis pasar, apa yang di butuhkan atau apa yang Anda sendiri butuhkan.
2. Pengembangan Ide Bisnis
Setelah Anda menemukan ide bisnis, tidak serta merta ide bisnis tersebut bisa langsung dieksekusi. Tapi perlu dilakukan pengembangan ide bisnis terlebih dahulu. Yang mana dalam tahap ini Anda perlu memastikan kelayakan ide tersebut untuk dijalankan.
Selain memastikan kelayakan ide, Anda juga perlu mereview kembali apakah ide bisnis bisnis tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar, kemampuan, pengalaman, dan passion Anda. Hal ini tidak lain untuk mengetahui apakah ide bisnis tersebut memiliki tempat di pasaran dan mungkin untuk dijalankan.
3. Tahap Realisasi Ide Bisnis
Jika ide bisnis sudah dirasa layak dan diwaktu yang bersamaan juga realistis untuk dijalankan, maka langkah selanjutnya adalah mencari dan mendapatkan sumber pendanaan modal. Yang dengan modal tersebut ide bisnis Anda akan beranjak menuju pendirian sebuah startup.
Secara lebih spesifik tahap realisasi ini adalah tahap di mana Anda perlu fokus untuk menetapkan basis pelanggan, menciptakan market presence yang kuat, serta memastikan arus kas perusahaan berjalan sehat.
4. Tahap Pertumbuhan Bisnis
Umumnya, jika tahap sebelumnya dilakukan dengan baik dan benar, maka akan bisnis akan beranjak pada tahap pertumbuhan. Pada tahap ini Anda sudah mulai bisa memetakan pasar, memiliki basis pelanggan yang kuat, dan tahu keunggulan apa saja yang dimiliki sehingga pendapatan perusahaan akan semakin meningkat.
Yang perlu menjadi catatan saat Anda berada pada tahap pertumbuhan adalah kenyataaan bisnis bahwa seiring dengan pertumbuhan bisnis maka kompleksitasnya tantangan juga semakin meningkat. Kuncinya adalah konsisten menjaga kepuasan pelanggan, manajemen keuangan secara efektif, dan juga memahami perkembangan lapangan.
5. Tahap Mapan
Jika bisnis Anda masih konsisten, maka akan beranjak dari tahap pertumbuhan menuju tahap mapan. yakni mapan dalam artian stabil. Di antaranya dalam hal relasi dengan konsumen yang semakin luas dan stabil, relasi dengan unit-unit terkait, termasuk relasi antar personal dalam tim bisnis Anda yang semakin solid, serta pendapatan yang stabil.
6. Tahap Ekspansi
Sampai di tahap mapan bukan berarti perjuangan bisnis sudah berakhir. Anda masih perlu melakukan pengembangan bisnis dengan pendekatan ekspansi. Hanya saja peralihan dari tahap startup ke tahap ekspansi adalah peralihan yang paling berisiko dalam siklus bisnis. Berbanding lurus dengan pengembangan pangsa pasar yang lebih besar.
7. Tahap Exit
Tahap exit adalah tahap perkembangan bisnis terakhir dengan cara menjual unit bisnis atau perusahaan ke pihak lain, atau lebih memilih untuk terus mengembangkan perusahaan ke taraf yang lebih tinggi meski pilihan ini sangat beresiko.
Konsultasikan Ide Bisnis Anda
Jika Anda sedang ada dalam tahap mrintis dan merencanakan bisnis, ada baiknya Anda konsultasikan ide bisnis Anda dengan pihak yang memang mumpuni dalam bidang bisnis Anda. Misal dalam bidang teh, Anda bisa mengkomunikasikan kebutuhan produk Anda dengan jasa maklon teh misalnya.
Demikian halnya dengan jenis bisnis lainnya. Hal ini agar proses perintisan bisnis bisa Anda lalui secara lebih efektif dan efisien.
Nah, demikian itulah kiranya ulasan singkat seputar proses bisnis dan juga tahapan bisnis yang perlu untuk diketahui bagi Anda para perintis bisnis. Jangan lupa share dan nantikan ulasan menarik lainnya seputar bisnis. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.